Pupuk Organik Nasa

Pupuk Organik Nasa Telah Terbukti dan Teruji Multi Waktu Multi Komoditi Multi Lokasi

Pestisida Nabati

Solusi produk organik untuk pengendalian hama Tanaman yang ramah linkungan

Info Bisnis Nasa

Ayo Bergabung Bersama Nasa Menuju Masa Depan Lebih Baik

Pertanian Nasa

Peningkatan Hasil Panen,Lahan menjadi subur,Hemat Pupuk Kimia

Peternakan Nasa

Suplemen Nutrisi Ternak Sapi,Kambing,Unggas Hemat Pakan,Cepat Panen

Selasa, 25 Desember 2012

BUDIDAYA KACANG PANJANG



SYARAT PERTUMBUHAN
Tanaman tumbuh baik pada tanah Latosol / lempung berpasir, subur, gembur, banyak mengandung bahan organik dan drainasenya baik, pH sekitar 5,5-6,5. Suhu antara 20-30 derajat Celcius, iklimnya kering, curah hujan antara 600-1.500 mm/tahun dan ketinggian optimum kurang dari 800 m dpl.

PEMBIBITAN
- Benih kacang panjang yang baik dan bermutu adalah sebagai berikut: penampilan bernas/kusam, daya kecambah tinggi di atas 85%, tidak rusak/cacat, tidak mengandung wabah hama dan penyakit. Keperluan benih untuk 1 hektar antara 15-20 kg.
- Benih tidak usah disemaikan secara khusus, tetapi benih langsung tanam pada lubang tanam yang sudah disiapkan.

PENGOLAHAN MEDIA TANAM
- Bersihkan lahan dari rumput-rumput liar, dicangkul/dibajak hingga tanah menjadi gembur.
- Buatlah bedengan dengan ukuran lebar 60-80 cm, jarak antara bedengan 30 cm, tinggi 30 cm, panjang tergantung lahan. Untuk sistem guludan lebar dasar 30-40 cm dan lebar atas 30-50 cm, tinggi 30 cm dan jarak antara guludan 30-40 cm
- Lakukan pengapuran jika pH tanah lebih rendah dari 5,5 dengan dolomit sebanyak 1-2 ton/ha dan campurkan secara merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm
- Siramkan pupuk POC NASA yang telah dicampur air secara merata di atas bedengan dengan dosis ± 1 botol (500 cc) POC NASA diencerkan dengan air secukupnya untuk setiap 1000 m2(10 botol/ha). Hasil akan lebih bagus jika menggunakan SUPER NASA, cara penggunaannya sebagai berikut:
alternatif 1 : 1 botol Super Nasa diencerkan dalam 3 liter air dijadikan larutan induk. Kemudian setiap 50 lt air diberi 200 cc larutan induk tadi untuk menyiram bedengan.
alternatif 2 : setiap 1 gembor vol 10 lt diberi 1 peres sendok makan Super Nasa untuk menyiram 10 meter bedengan.

TEKNIK PENANAMAN
- Jarak lubang tanam untuk tipe merambat adalah 20 x 50 cm, 40 x 60 cm, 30 x 40 cm. Dan jarak tanam tipe tegak adalah 20 x 40 cm dan 30 x 60 cm.
- Waktu tanam yang baik adalah awal musim kemarau/awal musim penghujan, tetapi dapat saja sepanjang musim asal air tanahnya memadai
- Benih direndam POC NASA dosis 2 tutup/liter selama 0,5 jam lalu tiriskan
- Benih dimasukkan ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji, tutup dengan tanah tipis/dengan abu dapur.

PENYULAMAN
Benih kacang panjang akan tumbuh 3-5 hari setelah tanam. Benih yang tidak tumbuh segera disulam.

PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan pada waktu tanaman berumur 2-3 minggu setelah tanam, tergantung pertumbuhan rumput di kebun. Penyiangan dengan cara mencabut rumput liar/membersihkan dengan alat kored.

PEMANGKASAN / PEREMPELAN
Kacang panjang yang terlalu rimbun perlu diadakan pemangkasan daun maupun ujung batang. Tanaman yang terlalu rimbun dapat menghambat pertumbuhan bunga.

PEMUPUKAN
Dosis pupuk makro sebagai berikut:
Waktu
Dosis Pupuk Makro (per ha)
Urea (kg)
SP-36 (kg)
KCl (kg)
Dasar
50
75
25
Umur 45 hari
50
25
75
TOTAL
100
100
100

Catatan : Atau sesuai rekomendasi setempat.
Pupuk diberikan di dalam lubang pupuk yang terletak di kiri-kanan lubang tanam. Jumlah pupuk yang diberikan untuk satu tanaman tergantung dari jarak tanam
POC NASA diberikan 1-2 minggu sekali semenjak tanaman berumur 2 minggu, dengan cara disemprotkan (4-8 tutup POC NASA/tangki). Kebutuhan total POC NASA untuk pemeliharaan 1-2 botol per 1000 M2 (10-20 botol/ha). Akan lebih bagus jika penggunaan POC NASA ditambahkan HORMONIK (3-4 tutup POC NASA + 1 tutup Hormonik/tangki). Pada saat tanaman berbunga tidak dilakukan penyemprotan, karena dapat mengganggu penyerbukan (dapat disiramkan dengan dosis + 2 tutup/10 liter air ).

PENGAIRAN
Pada fase awal pertumbuhan benih hingga tanaman muda, penyiraman dilakukan rutin tiap hari. Pengairan berikutnya tergantung musim.

PENGELOLAAN HAMA DAN PENYAKIT
a. Lalat kacang (Ophiomya phaseoli Tryon)
Gejala: terdapat bintik-bintik putih sekitar tulang daun, pertumbuhan tanaman yang terserang terhambat dan daun berwarna kekuningan, pangkal batang terjadi perakaran sekunder dan membengkak. Pengendalian: dengan cara pergiliran tanaman yang bukan dari famili kacang-kacangan dan penyemprotan dengan PESTONA.

b. Kutu daun (Aphis cracivora Koch)
Gejala: pertumbuhan terlambat karena hama mengisap cairan sel tanaman dan penurunan hasil panen. Kutu bergerombol di pucuk tanaman dan berperan sebagai vektor virus. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dengan tanaman bukan famili kacang-kacangan dan penyemprotan Natural BVR

c. Ulat grayak (Spodoptera litura F.)
Gejala: daun berlubang dengan ukuran tidak pasti, serangan berat di musim kemarau, juga menyerang polong. Pengendalian: dengan kultur teknis, rotasi tanaman, penanaman serempak, Semprot Natural VITURA

d. Penggerek biji (Callosobruchus maculatus L)
Gejala: biji dirusak berlubang-lubang, hancur sampai 90%. Pengendalian: dengan membersihkan dan memusnahkan sisa-sisa tanaman tempat persembunyian hama. Benih kacang panjang diberi perlakuan minyak jagung 10 cc/kg biji.

e. Ulat bunga ( Maruca testualis)
Gejala: larva menyerang bunga yang sedang membuka, kemudian memakan polong. Pengendalian: dengan rotasi tanaman dan menjaga kebersihan kebun dari sisa-sisa tanaman. Disemprot dengan PESTONA

f. Penyakit Antraknose ( jamur Colletotricum lindemuthianum )
Gejala serangan dapat diamati pada bibit yang baru berkecamabah, semacam kanker berwarna coklat pada bagian batang dan keping biji. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perlakuan benih sebelum ditanam dengan Natural GLIO dan POC NASA dan membuang rumput-rumput dari sekitar tanaman.

g. Penyakit mozaik ( virus Cowpea Aphid Borne Virus/CAMV).
Gejala: pada daun-daun muda terdapat gambaran mosaik yang warnanya tidak beraturan. Penyakit ditularkan oleh vektor kutu daun. Pengendalian: gunakan benih sehat dan bebas virus, semprot vector kutu daun dan tanaman yang terserang dicabut dan dibakar.

h. Penyakit sapu ( virus Cowpea Witches-broom Virus/Cowpea Stunt Virus.)
Gejala: pertumbuhan tanaman terhambat, ruas-ruas (buku-buku) batang sangat pendek, tunas ketiak memendek dan membentuk "sapu". Penyakit ditularkan kutu daun. Pengendalian: sama dengan pengendalian penyakit mosaik.

i. Layu bakteri ( Pseudomonas solanacearum )
Gejala: tanaman mendadak layu dan serangan berat menyeabkan tanaman mati. Pengendalian: dengan rotasi tanaman, perbaikan drainase dan mencabut tanaman yang mati dan gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

PANEN DAN PASCA PENEN
- Ciri-ciri polong siap dipanen adalah ukuran polong telah maksimal, mudah dipatahkan dan biji-bijinya di dalam polong tidak menonjol
- Waktu panen yang paling baik pada pagi/sore hari. Umur tanaman siap panen 3,5-4 bulan
- Cara panen pada tanaman kacang panjang tipe merambat dengan memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
- Selepas panen, polong kacang panjang dikumpulkan di tempat penampungan, lalu disortasi
- Polong kacang panjang diikat dengan bobot maksimal 1 kg dan siap dipasarkan

Minggu, 16 Desember 2012

Cabai Nasa






Semangat Pagi

 Tidak ada yg sukar kalau kita mau berusaha dalam berbudidaya cabai tergantung kita mau atau tidak. Dengan teknologi dan teknis budidaya cabai yg benar, insyaallah akan berhasil. Sebetulnya sejak pengolahan tanah perlu ditambah dolomit, NPK, pukan atau kompos serta SUPERNASA dan GLIO sebelum bedengan ditutup mulsa plastik. Berhubung sudah ditutup mulsa plastik jadi pemberian SUPERNASA dan GLIO dikocorkan ke lubang tanam sebelum tanam, kemudian NPK + SUPERNASA diberikan tiap 1-2 minggu saat pengocoran lebih bagus ditambah GLIO tuk mencegah penyakit terutama jamur. sedang penyemprotan POC NASA + HORMONIK tiap minggu sekali bisa dicampur pengendali hama organik seperti PESTONA, PENTANA atau BVR. Pada umur cabai 1,5 - 2 bulan pengocoran NPK bisa ditambah dengan POWER NUTRITION untuk memperbanyak buah. Untuk lebih jelasnya lihat leaflet teknis budidaya cabai NASA yg kami buat. Semoga bermanfaat dan sukses selalu untuk Bapak. Salam NASA.

Minggu, 18 November 2012

Ternak Kambing Nasa



Langkah-Langkah yang perlu diperhatikan Dalam berternak  kambing al :

  1. Persiapan Bibit
  2. Persiapan Kandang
  3. Pakan yang sesuai
  4. Manajemen pemeliharaan yang tepat
Pemilihan Bibit
Bibit bakalan yang baik untuk pengggemukan adalah sebagai berikut : 
  1. umur antara 8 bulan – 1 tahun
  2. Ukuran badan normal, sehat, bulu bersih dan mengkilap, garis punggung dan pinggang lurus. 
  3. Keempat kaki lurus, kokoh dan tumit terlihat tinggi
  4. Tidak ada cacat pada bagian tubuhnya, tidak buta
  5. Hidung bersih, mata tajam dan bersih serta anus  bersih

Ukuran Kandang :
- Anak : 1 X 1,2 m /2 ekor (lepas sapih),
- Jantan dewasa : 1,2 X 1,2 m/ ekor
- Dara/ Betina dewasa :1 X 1,2 m /ekor
- Induk dan anak 1,5 X 1,5 m/induk + 2 anak
      Dasar kolong kandang digali sedalam ±20 cm dibagian pinggirnya dan 30-50 cm pada bagian tengah serta dibuatkan saluran yang menuju bak penampung kotoran. Kotoran kemudian dapat diproses untuk menjadi pupuk kandang. Jagalah selalu kebersihan kandang.
B. Pakan
      Pakan utama yang umum diberikan berupa hijauan segar, seperti rumput, legum(daun lamtoro dan turi, dll) atau aneka hijauan (daun singkong (protein cukup tinggi), daun nangka dan daun pepaya). Khusus legume dan aneka hijauan sebelum diberi pada ternak sebaiknya dilayukan terlebih dahulu 2-3 jam dibawah terik matahari untuk menghilangkan racun yang ada dalam hijauan tersebut.
      Selain pakan hijauan, dapat juga ditambah dengan pakan padat /konsentrat. Jenis yang dapat digunakan adalah bekatul, ampas tahu, ketela pohon (dicacah dahulu). Jenis pakan tersebut mudah dan murah dibeli dengan sumbangan yang cukup lumayan untuk kebutuhan nutrisinya. Kebutuhan setiap ekor kira-kira 3 kg per hari dengan komposisi 40% berkatul 40% ampas tahu dan 20% ketela pohon.
       Teknik pemberian konsentrat disarankan jangan bersamaan dengan hijauan,  karena pakan ini mempunyai daya cerna dan kandungan nutrisi yang berbeda dengan hijauan.  Jumlah pemberian konsentrat sekitar 1 kg/ekor/hari.
Contoh Pola Pemberian Pakan

Pakan                        Waktu                                   Hijauan                                             Konsentrat

Pagi                        (±Pukul 08.00)                   Rumput , Legume            Bekatul, ampas tahu, ampas singkong

Sore                       (±Pukul 15.00)                   Rumput , Legume            Bekatul, ampas tahu, ampas singkong

Catatan: Pemberian konsentrat disarankan diberikan saat kambing atau domba sudah banyak mengkonsumsi hijauan, tetapi belum terlihat kenyang.
Selain pemberian rumput dan konsentrat, masih dibutuhkan pakan pelengkap yang mengandung gizi ternak lengkap yang belum terdapat pada hijauan dan konsentrat untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi ternak.  Sehingga tujuan atau target dari budidaya ternak yaitu memiliki ternak dengan pertumbuhan optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan pelengkap maka PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus, POC NASA dan HORMONIK. Produk ini menggunakan teknologi asam amino yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh Kambing/Domba, yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak.

       VITERNA Plus, POC NASA dan HORMONIK mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan ternak, yaitu :
Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh kambing/domba dari serangan penyakit.
Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K,  Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme  dalam tubuh.
Cara penggunaannya adalah dengan dicampurkan dalam air minum atau komboran pakan konsentrat. Ketiga produk NASA tersebut masing-masing satu botol dicampurkan menjadi satu larutan dahulu sebagai larutan induk. Dosis pemakaian : ±10  cc atau 1 tutup botol campuran ketiga produk NASA tersebut  diberikan perekor/hari.

Keunggulan dan Manfaat dari Penggunaan produk NASA pada penggemukan kambing domba adalah :
Berasal dari bahan alami/organik, bukan dari bahan-bahan kimia atau sintetik
Merupakan pakan tambahan yang berperan sebagai sumber protein, mineral dan vitamin.
Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia/sintetik
Meningkatkan nafsu makan
Mempercepat adaptasi kambing/domba terhadap pakan, pada saat pertama kali masuk kandang.
Mengurangi kestresan pada kambing/domba, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah kambing-domba divaksinasi atau saat kambing-domba dalam proses pengobatan
Mempercepat pertumbuhan kambing/domba
Mengurangi bau kotoran
Meningkatkan kesehatan kambing/domba
Meningkatkan kualitas daging kambing/domba dengan warna lebih merah, padat dan rendah lemak.
C.Tatalaksana Reproduksi
Tata laksana reproduksi meliputi :
- Dengan pengelolaan yang baik kambing/domba  dapat  melahirkan 7 bulan sekali.
- Perkawinan kembali setelah melahirkan 1bulan kemudian.
- Penyapihan anak dilaksanakan pada 3 – 4 bulan.
- Umur dewasa kelamin 8 - 10 bulan
- Siklus birahi 17 - 21 hari
- Lama birahi 24 - 40 jam, bila birahi pagi maka sore atau esok harinya harus dikawinkan
-Masa kebuntingan : 5 bulan.

Pengendalian Penyakit
      Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan Kado adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
Lahan yang digunakan untuk memelihara Kado harus bebas dari penyakit menular.
Kandang Kado harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas kado yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas kado sehat cukup dicuci dengan air biasa.
Kado yang baru masuk sebaiknya dimasukkan  ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Ternak yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dan digosok dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu, Kado dapat juga dimandikan larutan Asuntol  berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
Kandang dan lingkungan tidak boleh lembap dan bebas dari genangan air. Kelembapan yang tinggi dan genangan air mengakibatkan perkembangan nyamuk atau hewan sejenis yang menggigit dan menghisap darak ternak.
Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.
Beberapa  penyakit  yang  dapat   menyerang   Kado   adalah: 1) Penyakit parasit (kudis, kutu, cacingan); 2) Penyakit Bakterial (Antarks, Cacar mulut, Busuk Kuku); 3) Penyakit Virus (Orf); 4) Penyakit lain (Keracunan sianida, Kembung Perut, Keguguran). Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatannya.









Kamis, 15 November 2012

Vitamin Ternak



VITERNA PLUS diformulasikan dengan tujuan agar usaha peternakan lebih Efektif, yang Mampu Menaikkan Produksi secara Kuantitas dan Kuantitas, Lebih Efisien yaitu Mampu Memberikan Kenaikan Keuntungan Ekonomi dan dengan Teknologi yang Aplikatif yaitu Mudah Diterapkan atau Digunakan dan Dimengerti oleh Semua Peternak.

VITERNA PLUS diformulasikan dengan basis Teknologi Asam Amino yang berfungsi Menambah dan Melengkapi Nutrisi Ternak karena VITERNA merupakan Suplemen atau Penambah Nutrisi Murni yang Siap Dicerna serta Mampu Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pencernaan Ternak. Selain itu dengan basis Teknologi Asam Amino tersebut VITERNA Mampu Memacu Sintensis atau Pembentukan Protein Tubuh yaitu Daging selain itu VITERNA juga sangat Mudah Diaplikasikan melalui air minum atau campuran pakan dengan air yang biasa disebut dengan Komboran.

Kandungan Nutrisi yang terdapat didalam Viterna Plus berupa Mineral-mineral Essensial Lengkap yang digunakan sebagai bahan baku pembentukan tulang dan gigi dan sebagai pemelihara proses metabolisme tubuh. Selain itu VITERNA juga mengandung Karbohidrat dalam bentuk Vollatil Vatti Accid atau Asam Lemak Terbang yaitu : Asam Asetat, Probenat dan Butirat yang digunakan oleh hewan ruminansia sebagai sumber energi untuk melakukan aktifitas fisik dan proses metabolisme dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan Karbohidrat maka akan menjadi Lemah dan Daya Tahan Menurun. Selain itu, VITERNA juga mengandung Asam Amino Lengkap sebagai Zat penyusun Protein yang diperlukan sebagai pembentukan sel-sel baru, Perbaikan sel-sel yang rusak sebagai Enzim dan beberapa Hormon. Jika kekurangan Protein maka tubuh akan menjadi kurus, kerusakan beberapa fungsi organ dll.. Oleh karena itu, Kadar Protein Pakan Harus Mencukupi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kandungan lain yang terdapat dalam VITERNA adalah Vitamin yang berfungsi untuk memelihara fungsi berbagai fungsi organ dan jaringan tubuh agar selalu bekerja secara normal. Kekurangan salah satu atau beberapa vitamin mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi organ tubuh sehingga dapat menggangu proses produksi yang seharusnya. 

Cara Aplikasi atau penggunaan VITERNA PLUS Sangat Mudah dengan tujuan agar dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya, baik dalam skala industri maupun skala peternakan rakyat atau tradisional.

  • Untuk Ternak Besar : Sapi, Kerbau, dan Kuda Viterna diberikan melalui campuran pakan dengan air atau komboran. Atau jika memakai pakan kering viterna digunakan melalui air minum dengan dosis 10 cc atau 1 tutup botol / hari / ekor.
  • Pada Ternak Sedang : Kambing, Domba dosisnya adalah 7,5 cc atau 3/4 / hari / ekor melalui air minum atau komboran pakan.
  • Ternak Kecil : Unggas Pedaging, Ayam Pedaging (Broiler) Bebek Pedaging dll.. dosisnya adalah 1 cc / liter air minum.
Sebagaimana produk PT. NATURAL NUSANTARA yang lain, VITERNAPLUS juga mempunyai filosofi K-3 yaitu :
  • Kuantitas
  • Kualitas
  • Kesehatan
KUANTITAS artinya Produktifitas Ternak Diukur dengan Pertumbuhan, Banyak sedikitnya hasil produksi dan jumlah keturunanya. Produktifitas ternak tinggi artinya ternak cepat tumbuh, cepat berproduksi dalam jumlah banyak dan secara rutin melakukan reproduksi. Untuk ternak penggemukan yaitu sapi, kambing, domba dan ayam potong yang diambil dagingnya, Penguunaan Viterna Plus dalam Ransum sangat dianjurkan karena dapat memacu pembentukan daging atau protein tubuh lebih cepat serta mengurangi pembentukan lemak. Pada sapi penggemukan akan mempunyai pertambahan berat badan perhari (ADG) yang lebih tinggi. Pada ayam pedaging akan mencapai bobot panen yang normal lebih cepat atau bobot panen lebih tinggi dengan umur yang sama dengan sebelum menggunakan Viterna. Sehingga dalam perhitunganya Viterna dapat meningkatkan efisiensi berbudidaya karena perbandingan antara pakan dengan bobot hidup ternak menjadi lebih kecil. Atau biasa disebut nilai FCR-nya menurun.

KUALITAS artinya Kualitas produksifitas ternak dinilai dengan mutu produk yang dihasilkan.  Pada produk daging, Kualitas diukur dari komposisi kandungan gizinya. Daging ternak yang menggunakan viterna mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dan kadar lemaknya akan menunjukkan  kadar yang lebih rendah. karena viterna diformulasikan dengan basis Tehnologi Asam amino sehingga selain pembentukan daging yang lebih cepat juga dapat meningkatkan kadar protein daging. Hasil Uji Analisa laboratorium menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar protein daging antara ayam pedaging yang menggunakan viterna dengan ayam daging yang tidak menggunakan viterna. Selain itu, Kandungan kolesterol pada daging ayam yang menggunakan viterna juga menunjukkan penurunan. karena pembentukan lemak daging yang sedikit dimana kolesterol  merupakan salah satu komponen dari lemak daging.

KESEHATAN artinya kesehatan bagi ternak sangat penting karena syarat mutlak untuk menghasilkan produksi yang optimal adalah ternak dalam keadaan yang sehat.

Banyak hal yang dapat menimbulkan penyakit pada ternak diantaranya virus, bakteri, jamur, kekurangan zat-zat nutrisi, faktor fisik misalnya kecelakaan, faktor cuaca dll.. Faktor-faktor itu dapat menggangu atau bahkan merusak salah satu atau beberapa fungsi organ tubuh ternak, sehingga asupan nutrisi pakan banyak digunakan untuk merehabilitasi atau mengatasi gangguan tersebut, Bukan digunakan untuk menghasilkan Produksi. Sebagai akibatnya produksi akan turun atau bahkan berhenti. Di lain hal ternak juga mempunyai faktor pertahanan tubuh yang mensyaratkan adanya kondisi tubuh yang normal dan kecukupan nutrisi yang tinggi.

Dengan demikian VITERNA sangat berperan bagi kesehatan ternak, Karena kandungan nutrisi serta vitamin lengkapnya mampu meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan memelihara fungsi organ-organ tubuh secara normal.

Sebagaimana makluk hidup yang lain, ternak juga memerlukan berbagai zat nutrisi berupa mineral, protein, vitamin, karbohidrat, lemak, serta air agar dapat berproduksi secara maksimal. Zat-zat nutrisi tersebut diperoleh dari pakan dan air minum yang diberikan, tetapi seringkali jumlah dan kualitas pakan yang diberikan  tidak sesuai dengan yang dibutuhkan ternak, sehingga tidak dapat berproduksi secara maksimal. Kondisi lain yang dijumpai adalah secara kuantitas dan kualitas nutrisi pakanya telah tercukupi, tetapi tidak ekonomis karena harganya sangat mahal hingga keuntungan sebagai target budidaya tidak diperoleh.

Oleh karena itu penambahan VITERNA dalam ransum sangat bermanfaat. Karena dengan penambahan biaya yang tidak terlalu besar akan dicapai kelengkapan nutrisi optimal sehingga ternak dapat berproduksi secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

Pertumbuhan seekor ternak ditentukan oleh jumlah dan kelengkapan nutrisi yang diperoleh dari pakan, Zat nutrisi yang paling berpengaruh pada pertambahan berat badan perhari adalah Protein karena protein merupakan sumber asam amino untuk bahan baku pembentuk sel-sel baru sebagai mekanisme dari penggemukan dan pertumbuhan. Penambahan VITERNA yang berbasis teknologi Asam Amino dengan kandungan Asam Amino yang lengkap dalam Ransum akan melengkapi dan menambah jumlah asam amino yang diperlukan. Sebagai hasilnya adalah ternak akan lebih cepat tumbuh, Pada ternak penggemukan, Ternak akan lebih cepat terisi artinya lebih cepat gemuk.

Pencernaan pakan dalam tubuh ternak dilakukan dengan 2 cara yaitu :

  • secara mekanis yang dilakukan dengan pengunyahan baik dimulut maupun di lambung terutama pada unggas. 
  • secara enzimatis yaitu dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Pencernaan secara enzimatis terjadi setelah pakan dalam bentuk halus yang hasilnya adalah berbagai zat nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus. 
Penambahan VITERNA PLUS dalam Ransum disamping menambah nutrisi juga meningkatkan aktifitas enzim-enzim pencernaan tersebut, Sehingga bahan makanan yang masuk akan dicerna lebih efektif dan merangsang nafsu makan ternak. Dengan pencernaan yang lebih efektif maka zat nutrisi pakan yang dimanfaatkan ternak menjadi lebih banyak dan sisanya dalam kotoran akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan kotoran ternak yang menggunakan VITERNA jadi lebih kering dan berkurang baunya, karena kadar amoniak yang berasal dari sisa unsur dalam pakan akan berkurang. Hasil analisa Laboratorium menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang nyata pada kadar amoniak kotoran ternak yang menggunakan Viterna.

VITERNA merupakan Suplemen atau penambah Nutrisi Murni yang diciptakan dengan Teknologi Asam Amino, dengan teknologi tersebut Viterna memberikan nutrisi lengkap yang diperlukan untuk berlangsungnya proses fisiologis ternak dan mampu meningkatkan efektifitas pembentukan protein tubuh sehingga peningkatan bobot tubuh ternak merupakan hasil dari peningkatan pembentukan protein tubuh yang berupa otot atau daging bukan merupakan pembentukan lemak tubuh. Dengan teknologi Asam Amino tersebut viterna plus dapat merubah nutrisi untuk pembentukan lemak menjadi protein sehingga masa pembentukan protein menjadi lebih lama dan dalam karkas proporsi lemak menjadi lebih kecil. Dengan semakin kecilnya kandungan lemak karkas otomatis diikuti dengan rendahnya kadar kolesterol daging dan secara fisik daging menjadi lebih padat dan rasanya lebih enak

Sabtu, 10 November 2012

Tanaman Jahe

 TanamanJahe tidak  sulit untuk dibudidayakan .Cukup di sela-sela  tanaman pokok (sengon, kopi, atau tanaman buah-buahan ). Sebagai pertimbangan nilai  ekonomi  1 tunas bibit Jahe seharga  Rp. 350,- dalam waktu 7-8 bulan bisa berkembang menjadi 1 kg dengan harga (±  Rp5.000 – 10.000), Jika kita tanam di lahan sebagai tanaman sela (tumpang sari) maka itulah keuntungan potensi yang bisa kita dapatkan.

Pengalaman Bp. Harmanto di Dsn Sikapat, Besuki , Wadaslintang , Temanggung, Jawa Tengah   mendapatkan tambahan hasil  diantara lahan karet eks tanaman Kakaonya berkisar   antara 4 Juta rupiah. Dengan perawatan sangat sederhana yakni  NPK + Supernasa + Supernasa Granule yang dikocorkan dibibit yang ditanam di luasan lahan ±1000 meter / 1700 titik )  masing-masing  2 gelas per  titik tanam  setiap 2 minggu sekali selama masa pertumbuhan  kurang lebih 3 bulan. Dengan rincian pembelian bibit  Rp. 500.000,- dan biaya pupuk Rp. 500.000,- beliau mendapat  tambahan keuntungan bersih Rp. 4 juta….itupun saat harga jahe pada titik terendah saat itu yaitu Rp. 5.000/kg.

Minggu, 14 Oktober 2012

Produk NASA Pada Tanaman Karet




Tanaman Karet merupakan tanaman perkebunaan berprospek menjanjikan. Tetapi jika faktor tanah yang semakin keras dan miskin unsur hara terutama unsur hara mikro dan hormon alami, faktor iklim dan cuaca, faktor hama dan penyakit tanaman, serta faktor pemeliharaan lainnya tidak diperhatikan maka tingkat produksi dan kualitas akan rendah.
PT. Natural Nusantara berusaha membantu petani karet agar mampu meningkatkan produktivitasnya agar dapat bersaing di era globalisasi dengan program peningkatan produksi secara kuantitas dan kualitas, berdasarkan konsep kelestarian lingkungan (Aspek K-3).

Produk Pupuk NASA yg dipakai pada tanaman karet :
1. Super NASA               250gr                      6 Botol
2.  Hormonik                   100ml                      3 Botol
Produk Pupuk Kimia yg dipakai pada tanaman karet :
1.  NPK                            20 kg
2.  ZA                               7   kg
3.  Kcl                               7 kg

Tata Cara Pemakaian produk Pupuk Nasa pada tanaman Karet :
Super NASA + Hormonik kita larutkan kedalam 5 liter air (larutan induk) aduk sampai rata,kemudian siapkan air 400 liter ,lalu masukkan pupuk kimia tadi kedalam air 400 liter tsb,aduk sampai rata.Setelah terlarut lalu masukkan larutan induk pupuk nasa tadi kedalam nya,aduk lagi sampai merata.Lalu siramkan 1 liter/1 gayung per pohon dengan jarak 1meter dari batang,siramkan untuk 400 batang tanaman karet…
Lakukan pemupukan dengan interval 2 Bulan sekali
CATATAN  :
Hasil Getah yang di dapat beraneka ragam tergantung Kwalitas BIBIT yang ditanam,IKLIM (curah hujan) serta Struktur Tanah Pada Lahan.

Minggu, 07 Oktober 2012

BUDIDAYA STRAWBERRRY NASA


Dalam Budidaya Srtawberry Banyak hal yang harus diperhatikan para petani agar mendapat panen sesuai harapan dan mendapatkan keuntungan melimpah.

Nasa dengan Teknologi Pupuk Organik membantu para petani untuk meningkatkan kwalitas,kwantitas dan kelestarian dalam Menanam Strawberry.


PENGOLAHAN LAHAN
Sebelum lahan dibajak digenangi air lebih dahulu semalam. Keesokan harinya dilakukan pembajakan sedalam sekitar 30 cm, setelah itu tanah dilakukan pengeringan baru dihaluskan.

PEMBENTUKAN BEDENGAN
Bentuk bedengan dengan ukuran lebar 80-120 cm, tinggi 30 - 40 cm, jarak antar bedengan 60 cm, panjang menyesuaikan keadaan lahan.

PENGAPURAN
Berikan dolomit sekitar 100-200 kg per 1000 m2 sesuai kondisi lahan.

PEMUPUKAN DASAR
Taburkan pupuk UREA 20 kg + TSP 25 kg + KCl 10 kg dan Pupuk kandang 2-3 ton dalam 1000 m2. POC NASA disiramkan 30-60 tutup/1000 m2 ditambahkan air secukupnya. Untuk memperoleh hasil yang lebih baik, POC NASA diganti SUPERNASA caranya yaitu 1 botol SUPERNASA diencerkan dalam 3 liter sebagai larutan induk, kemudian ambil 50 liter air dan tambahkan 200 cc larutan induk tadi.Setelah itu siramkan ke bedengan secara merata. 1 botol SUPERNASA bisa untuk 1000-2000 m2

PEMBERIAN NATURAL GLIO
Untuk mencegah serangan penyakit karena jamur utamanya penyakit layu tebarkan Natural GLIO yang telah dicampur dengan pupuk kandang dan didiamkan selama seminggu. 1 kemasan Natural GLIO dicampur dengan 25-30 kg pupuk kandang untuk luasan sekitar 1000 m2.

PEMASANGAN MULSA
Pemasangan mulsa plastik pada saat matahari terik agar mulsa dapat memuai sehingga dapat tepat menutup bedengan dengan tepat.

PEMBUATAN LUBANG TANAM
Diameter lubang ± 10 cm, dengan jarak lubang 30 - 50 cm. Model penanaman dapat berupa dua baris berhadap-hadapan membentuk segi empat.

CARA PENANAMAN
Pindahkan bibit beserta medianya, sebaiknya bibit dikondisikan selama sebulan sebelum tanam di kebun,dan saat penanaman usahakan perakaran tidak rusak saat membuka polibag.

PENYULAMAN
Penyulaman paling lambat 15-30 hari setelah tanam, pada sore hari dan segera disiram.

PENYIANGAN
Penyiangan dilakukan pada gulma/ rumput liar yang menyaingi kehidupan tanaman

PEMANGKASAN
Dilakukan pada sulur yang kurang produktif, rimbun, serta pada bunga pertama untuk memperoleh buah yang prima.

PEMUPUKAN SUSULAN
Pupuk diberikan pada umur 1,5 - 2 bulan setelah tanam dengan NPK (16-16-16) sebanyak 5 kg yang dilarutkan dalam 200 liter air, kemudian dikocorkan sebanyak 350-500 cc/ tanaman.

PENGGUNAAN POC NASA + HORMONIK
Semprotkan (3-4 tutup POC NASA) + (1-2 tutup HORMONIK) per-tangki 14 liter setelah 2 bulan dengan interval 7-10 hari sekali.

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
H A M A
a. Kutu daun (Chaetosiphon fragaefolii)
Bagian yang diserang : permukaan daun bagian bawah, kuncup bunga, pucuk atau batang muda. Gejala : pucuk atau daun keriput, keriting, kadang-kadang pembentukan daun atau buah terhambat. Pencegahan gunakan PENTANA + AERO 810 atau Natural BVR.

b. TUNGAU (Tetranychus sp -Tarsonemus sp)
Bagian yang diserang: daun,tangkai, dan buah. Gejala :daun bercak kuning, coklat, keriting akhirnya daun rontok. Pencegahan PENTANA + AERO 810 atau NATURAL BVR.

c. Kumbang penggerek bunga (Anthonomus rubi), kumbang penggerek akar (Othiorhychus rugosostriatus), kumbang penggerek batang (O. Sulcatus)
Gejala serangan : adanya bubuk berupa tepung pada bagian yang digereknya. Pencegahan semprotkan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.

PENYAKIT
a. Layu verticillium (Verticillium dahliae)
Bagian yang diserang: mulai dari akar, daun, hingga tanaman. Gejala : daun yang terinfeksi mula-mula berwarna kuning hingga kecoklatan, serangan berat akan mengakibatkan kematian pada tanaman. Pengendalian : perbaikan drainase, sanitasi kebun, gunakan Natural GLIO pada awal tanam.

b. Busuk buah matang/Ripe Fruit Rot (Colletotrichum fragariae Brook) Busuk Rhizopus/ Rhizopus spot ( Rhizopus stolonifer )
Bagian yang diserang : buah. Gejala : RFR yang khas hanya pada buah yang masak saja dengan buah busuk disertai massa spora berwarna merah jambu. Pada RS, buah busuk lunak, berair, bila dipijit keluar cairan keruh.
Pengendalian : musnahkan buah yang terinfeksi, perbaiki drainase kebun, pemulsaan, rotasi tanaman, gunakan Natural GLIO pada awal penanaman yang dicampur dengan pupuk kandang yang telah jadi.

c. Busuk akar ( Idriella lunata, Pythium ulmatum, Rhizoctonia solani)
Bagian yang diserang : akar tanaman. Gejala : Idriella menyebabkan ujung-ujung akar tanaman berwarna hitam dan busuk, sedangkanPhytium mengakibatkan batang batas akar di permukaan tanah busuk berwarna coklat hingga hitam. Sementara jamur Rhizoctonia mengakibatkan sistem perakaran busuk kebasah-basahan.
Pengendalian : cabut dan musnahkan tanaman yang terserang berat, tambahkan kapur untuk tanah, lakukan rotasi tanaman, perbaikan drainase tanaman, berikan Natural GLIO pada awal penanaman.

d. Empulur merah (Phytophtora fragrariae)
Bagian yang diserang : perakaran tanaman. Gejala : tanaman kerdil, daun tudak segar bahkan dapat layu, bila diamati akar dan pangkal batang yang terinfeksi pada empulurnya akan tampak berwarna merah.Penyakit ini mengakibatkan serangan hebat pada kondisi drainase jelek dan masam/pH rendah.
Pengendalian : perbaiki drainase, pengapuran tanah, rotasi tanaman, gunakan bibit yang sehat dan hindari luka mekanis pada pemeliharaan, musnahkan tanaman yang terinfeksi berat, campurkan Natural GLIO pada awal penanaman.
Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

PANEN
Tanaman stroberi mulai berbunga pada umur 2 bulan setelah tanam. Namun pembuahan atau pembungaan pertama sebaiknya dibuang atau dipangkas karena belum bisa berproduksi secara optimum. Setelah tanaman berumur 4 bulan mulai diarahkan untuk lebih produktif berbunga dan berbuah.Panen dilakukan dengan dipetik atau digunting bagian tangkai buah beserta kelopaknya, dan dilakukan secara periodik dua kali seminggu.

Demikian BUDIDAYA STRAWBERRRY NASA Semoga Bermanfaat

Sabtu, 06 Oktober 2012

Pupuk Tambak Organik


Untuk pemupukan kolam dengan menggunakan produk NASA lebih praktis dibandingkan menggunakan pupuk kandang yang harus diolah terlebih dahulu hingga menjadi pupuk kandang yang siap pakai. Gunakan produk TON sebagai pupuk kolam dengan dosis : 1 sendok makan dicampurkan pada 10 liter air kemudian disiramkan ke kolam. Pemberian TON yang baik saat setelah olah tanah dan pengeringan dasar kolam, dimana kolam dimasukkan air hingga ketinggian 10-20 cm, kemudian siramkan produk TON biarkan selama 4-5 hari untuk membentuk pakan alami ikan yaitu plankton terlebih dahulu serta pengkondisian kolam agar siap untuk ditebar ikan. Setelah 4-5 hari dari penyiraman TON pada kolam, masukkan kembali air ke kolam hingga ketinggian air sekitar 60-80 cm, kemudian baru masukkan bibit ikan lele. Sebaiknya pemasukkan bibit lele saat pagi hari atau sore hari dimana suhu permukaan kolam tidak terlalu panas.

Produk NASA selanjutnya yaitu VITERNA dan POC NASA Untuk meningkatkan nafsu makan ikan, memacu pertumbuhan ikan, meningkatkan kesehatan ikan sehingga angka kematiannya dapat ditekan seminimal mungkin. Viterna dan POC NASA berasal dari bahan-bahan alami. Viterna dan POC NASA merupakan nutrisi murni yang mangandung protein, vitamin, mineral dan energi. Caranya : 2 produk NASA tersebut di campur terlebuh dahulu menjadi satu larutan, dosis : 1 tutup botol campuran 2
Produk NASA tersebut dicampurkan pada 1 liter air kemudian disemprotkan atau dicampurkan pada per 3 kg pakan pelet ikan, dikeringanginkan sekitar 5 menit agar cairan produk NASA dapat meresap kedalam pakan pelet, baru kemudian diberikan kepada ikan.

Sabtu, 29 September 2012

Budidaya Lele Nasa




Untuk pemupukan kolam dengan menggunakan produk NASA lebih praktis dibandingkan menggunakan pupuk kandang yang harus diolah terlebih dahulu hingga menjadi pupuk kandang yang siap pakai. Gunakan produk TON sebagai pupuk kolam dengan dosis : 1 sendok makan dicampurkan pada 10 liter air kemudian disiramkan ke kolam. Pemberian TON yang baik saat setelah olah tanah dan pengeringan dasar kolam, dimana kolam dimasukkan air hingga ketinggian 10-20 cm, kemudian siramkan produk TON biarkan selama 4-5 hari untuk membentuk pakan alami ikan yaitu plankton terlebih dahulu serta pengkondisian kolam agar siap untuk ditebar ikan. Setelah 4-5 hari dari penyiraman TON pada kolam, masukkan kembali air ke kolam hingga ketinggian air sekitar 60-80 cm, kemudian baru masukkan bibit ikan lele. Sebaiknya pemasukkan bibit lele saat pagi hari atau sore hari dimana suhu permukaan kolam tidak terlalu panas.

Produk NASA selanjutnya yaitu VITERNA dan POC NASA Untuk meningkatkan nafsu makan ikan, memacu pertumbuhan ikan, meningkatkan kesehatan ikan sehingga angka kematiannya dapat ditekan seminimal mungkin. Viterna dan POC NASA berasal dari bahan-bahan alami. Viterna dan POC NASA merupakan nutrisi murni yang mangandung protein, vitamin, mineral dan energi. Caranya : 2 produk NASA tersebut di campur terlebuh dahulu menjadi satu larutan, dosis : 1 tutup botol campuran 2
Produk NASA tersebut dicampurkan pada 1 liter air kemudian disemprotkan atau dicampurkan pada per 3 kg pakan pelet ikan, dikeringanginkan sekitar 5 menit agar cairan produk NASA dapat meresap kedalam pakan pelet, baru kemudian diberikan kepada ikan.

Jumat, 28 September 2012

Paket Pertanian Nasa



Beberapa Tanaman Budidaya mempunyai kemiripan dalam aplikasinya. Untuk itu kami menggolongkan kebutuhan produk nasa pada kelompok-kelompok tanamannya (tanaman keras/tahunan atau semusim)

Untuk Tanaman Jagung dan Padi : Kebutuhan produk POC NASA 5-6 liter per ha, Supernasa 5-6 kg per ha dan Hormonik 1 liter per ha. Dengan waktu dan cara aplikasi POC 4-5 tutup/tangki + HORMONIK 1 ttp/tangki  disemprotkan umur 15,30, dan 45 hari. Supernasa ditaburkan pada saat pengolahan tanah dan langsung dihabiskan sebagai pupuk pendahuluan/ dasar.

Untuk Cengkeh , Kakao, Lada : aplikasikan dengan Supernasa 3 kg/ha/6 bulan, Power Nutrition 3 kg/ha/6 bulan , bersamaan dengan aplikasi pupuk makro. Untuk Penyemprotan dengan POC NASA dan HORMONIK sama seperti diatas dengan frekuensi 1-2 bulan sekali.

Nilam : aplikasikan poc nasa dengan dosis 4-5 tutup / tangki 2 minggu sekali. Aplikasi Supernasa diberikan awal dibedengan atau di jalur tanam (bisa dikocor atau ditabur). Untuk stek batang pilih batang yang tua, meskipun kenampakan awal lebih lambat daripada stek pucuk, namun pada akhirnya akan lebih tahan terhadap stress, kekurangan air/ serangan penyakit

 Terima kasih.
Semoga bermanfaat.
Sukses Selalu.. Salam NASA

Kamis, 27 September 2012

Budidaya Perikanan Nasa



Hal-hal yang perlu di perhatikan Dalam budidaya Perikanan


LINGKUNGAN

  1. 1. Pembuangan lumpur
  2. 2. Pembalikan tanah
  3. 4. Pengapuran
  4. 5. Pengeringan
  5. 6. Pemupukan
  6. 7. Pengisian air
  7. 8. Penjagaan kualitas air


IKAN

  1. Bibit
  2. Pakan
  3. Manajemen

Syarat kolam yang baik untuk  ikan/udang 

  •   Bersih
  •   Keasaman (pH) netral
  •   Pakan alami  ideal
  •   Kedalaman ideal 
  •   Suhu sesuai 

Aplikasi pada saat Persiapan Kolam/sebelum isi air
  • Dosis ;  2,5 kg ( 10 botol ukuran 250 g) 
  • Aplikasi TON yang pertama dilakukan di tanah dasar kolam/tambak pada saat pengeringan setelah dipanen. TON berbentuk Granule atau butiran-butiran kecil sehingga  aplikasinya dengan cara ditabur ke tanah secara merata, atau bisa dilarutkan dulu baru kemudian disiramkan merata ke tanah dasar kolam.
  • Aplikasi TON dilakukan sebelum dilakukan pengapuran. Menurut teknis yang benar, setelah diaplikasikan TON  kemudian dilakukan pengapuran dengan kapur dolomit dengan dosis 1 ton per hektar (100 kg per 1000 m2) atau sesuai dengan pH aktual, setelah itu kolam dibiarkan 2-3 hari, kemudian  air dimasukkan setinggi mata   kaki dahulu, biarkan    selama   3 hari untuk TON bekerja, baru kemudian air dimasukkan sampai penuh (kedalaman 100 – 120 cm).
  • Fungsi aplikasi TON pada saat pengeringan ini adalah untuk menetralkan berbagai gas dan senyawa beracun sisa pembusukan bahan organik yang dihasilkan oleh budidaya sebelumnya yaitu amoniak dan H2S.
  • Selain sebagai penetral senyawa atau gas beracun tersebut, TON juga berfungsi menumbuhkan plankton yang berguna sebagai pakan alami ikan/udang.

Minggu, 15 Juli 2012

Pupuk Nasa Sawit Sengon


Pupuk NASA untuk Kelapa Sawit Yang belum Produksi :


Pergunakan POC NASA dan HORMONIK (4-5 : 1 tutup per tangki) untuk penyemprotan daun 1-2 bulan sekali, dan SUPERNASA 3,5 kg/hektar per 6 bulan bisa dikocorkan atau ditaburkan bersama NPK




Pupuk NASA untuk kelapa sawit Yang sudah Produksi :

Produk NASA yang digunakan adalah SUPERNASA + POWER NUTRITION
Dosis: SUPERNASA 4 kg + POWER NUTRITION 4 Kg + Pupuk Makro sesuai standrad. Aplikasi pemupukan 1 tahun pertama 4 x. Kemudian Tahun ke II bisa 1 tahun 3 x.

Pupuk Nasa Untuk Sengon




Dosis pemupukan Nasa untuk Tanaman Sengon sebagai berikut :

100 kg NPK dicampur 3 kg SUPERNASA diberikan 103 gram per pohon/aplikasi diberikan tiap 3-6 bulan sekali.
Penyemprotan 4 ttp POC NASA + 1 ttp HRN pertangki ( 14 liter ) untuk 20 pohon setiap sebulan sekali.
Pengendali hama untuk Ulat, penggerek batang, kutu2an disemprotkan PESTONA 10 ttp per tangki tiap sebulan sekali ( bisa dicampur penyemprotan POC NASA dn HORMONIK ). Untuk karat puru bisa disemprotkan GLIO 1 sendok makan per tangki atau dikocorkan bersamaan SUPERNASA.


Sabtu, 14 Juli 2012

Produk Pengendali Alami Hama dan Penyakit Tanaman

Selain Pupuk Organik,PT Natural Nusantara memberikan solusi produk organik untuk pengedalian hama Tanaman yang ramah linkungan yaitu :



    Sumber Bahan BakuNama Produk
    Sasaran Utama






    Tanaman Berkhasiat
    1. PESTONA






    2. PENTANA


    3. METILAT
    Ulat, wereng, 
    Penggerek batang,
    walang sangit, dll


    Hama kutu-kutuan, ulat


    Perangkap Hama khususnya serangga
    Mikroorganisme :
    1. Jamur
    -    Gliocladium Sp. danTrichoderma sp.


    -    Beveria bassiana Sp.




    1. Virus




    Glio




    BVR




    VITURA






    VIREXI




    Layu (fusarium, sp) Rebah semai atau
    (Phytium Sp), dll.
    Walang sangit,
    kutu-kutuan, wereng dll


    Spodoptera litura
    (Ulat grayak pada cabe, tomat, kacang, dll.)


    Spodoptera exigua
    (Ulat grayak pada bawang-bawangan)


    Jika  menggunakan Pestisida Nabati masih belum bisa mengatasi hama pada tanaman dapat digunakan Pestisida Kimia rekomendasi setempat dengan penggunaan yang Bijaksana